“Ko Ded, hobi nulis aku muncul lagi. Pengen dibantu dong untuk bikin websitenya”, pesan ini masuk melalui WA di jam 21:45.
Saya masih ada di depan laptop, membereskan beberapa urusan tertunda.
Pesan teman itu langsung saya balas. Saya berikan rekomendasi server. Rekomendasi platform. Saya informasikan biaya. Dia transfer. Saya setup, kurang dari 1 jam kemudian, websitenya sudah bisa diakses.
Mungkin malam itu, dia begadang karna adrenalin menulisnya langsung bisa disalurkan. 😁
“Temen ku itu tau gak ya, bahwa dia berada di tangan yang tepat?”, pikiran saya muncul sesaat sebelum tidur.
Bahwa websitenya berada di server dengan uptime terbaik.
Bahwa websitenya tidak akan terkena masalah data center kebakaran seperti yang terjadi di Jakarta.
Bahwa websitenya bisa diakses dengan baik dari semua negara di dunia.
Bahwa websitenya ringan dan loading-nya cepat.
Bahwa websitenya punya sistem keamanan yang terbaik.
Bahwa websitenya di-backup secara berkala agar meminimalisir kehilangan data.
Bahwa websitenya akan kuat melayani banyak pengujung tanpa butuh server yang lebih mahal.
Bahwa keputusannya menghubungi saya adalah keputusan yang tepat.
Moreover, does he know that…
Bahwa dibalik semua saran yang saya berikan, ada pengalaman 18 tahun yang telah saya lalui.
Bahwa dia sudah mendapatkan opsi terbaiknya karna saya sudah mencoba-coba, melakukan riset, menghabiskan dana, untuk mencari infrastruktur terbaik dan akhirnya memberikan solusi itu kepadanya.
Bahwa saya sudah memberikan saran paling affordable untuk kebutuhannya. Ketika dia butuh rumah biasa, saya gak berusaha menawarkan penthouse.
“Ya pasti dia gak tau sedetail itu”, pikiran saya yang lain menjawab.
Pengalaman 18 tahun, keluar dalam bentuk rekomendasi singkat dan diberikan tanpa ragu. Terkesan, informasi itu ringan, tanpa value, padahal kalo kita bisa naikkan ke timbangan, solusi itu beratnya 18kg!
Saya berutung, ada teman-teman dan client yang percaya.
Mereka beruntung, bertemu saya yang dari dulu sudah banyak coba-coba.