Saya bilang ke seorang teman, “Kita harus persempit pilihan-pilihan hidup kita. Supaya kualitas hidup meningkat”. Dia bingung.

Let me explain.

Kita merasa, punya banyak pilihan itu baik. Kita bebas memilih manapun yang kita suka. 100 pilihan lebih baik daripada 10. Padahal, semakin banyak yang bisa dipilih, kita jadi punya beban emosional dan beban pikiran yang makin bertambah.

“Apakah ini yang terbaik?”
“Gimana kalo ternyata yang itu yang mantap?”
“Salah pilih ndak ya aku?”

Pikiran-pikiran seperti ini jadi tambah banyak dan tambah sering muncul seiring dengan bertambahnya jumlah pilihan.

Fokus pada beberapa bidang pekerjaan atau keahlian kita.
Fokus pada beberapa aktivitas yang cocok untuk kita.
Fokus pada beberapa teman-teman yang membuat kita lebih baik.
Fokus pada beberapa brand pilihan yang kita suka.
Fokus pada beberapa lifestyle yang sesuai budget kita.
Fokus pada beberapa (isi sendiri).

Semakin lama kita hidup, pilihan-pilihan hidup sebaiknya juga dipersempit. Supaya kita fokus. Supaya kita gak lelah dan sibuk memikirkan pilihan.

Bisa fokus itu prosesnya emang ga instant. Butuh waktu. Butuh pengalaman.

Banyak itu gak fokus.
Banyak itu ga selalu baik.

Kecuali duit yang banyak. Itu lain cerita.